Thursday, October 3, 2013

Visi, Misi, dan Tujuan PP.Suryalaya


Visi Pondok Pesantren Suryalaya identik dengan visi TQN yang tercermin pada kalimat tawajuh "Ilahi anta maqshudi wa ridhaka mathlubi a'thini mahabbatakan wa ma'rifataka". visi ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
  1. Penanaman tauhidullah ( ilahi anta maqshudi = hanya Engkau yang aku maksud )
  2. Keridhoan Allah ( waridhaka mathlubi = keridhoan-Mu yang aku cari )
  3. Kecintaan kepada Allah ( a'thini mahabbataka = berilah aku kemampuan untuk dapat mencintau-Mu )
  4. Ma'rifat kepada Allah ( wa ma'rifataka = berilah aku kemampuan untuk dapat mengenal-Mu )
  5. Bahagia dunia dan akhirat, sebagai puncak dari cita-cita dan harapan hidup dan kehidupan manusia yang permanen dengan ungkapan do'a "rabbana atina fiddunya hasanah wafilakhirati hasanah waqina adzabannar".
  6. Pusat kajian tasawuf TQN = secara kelembagaan Pondok Pesantren Suryalaya jauh kedepan diharapkan menjadi pusat kajian tasauf dunia baik ilmi maupun amali.
Misi Pondok Pesantren Suryalaya indentik dengan misi TQN, secara substansif tersimpul sebagai berikut :
  1. Membina umat melalui amaliyah TQN = amaliyah harian : zikir jahar dan khafi, amaliyah mingguan : khataman, amaliyah bulanan : manaqiban, dan amaliyah tahunan : ibadah shalat-shalat sunnat yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali, seperti : shalat nishfu sa'ban 100 rakaat, shalat rajab, shalat lidafil bala di bulan sfafar (rabu kasan), dan shalat-sahalat sunat lainnya.
  2. Melestarikan, mengamankan dan mengamalkan Zikrullah baik jahar maupun khafi =  tiga hal ini yang diamanahkan guru mursyid dan menjadi kewajiban bagi setiap ikhwan-akhawat TQN PPS. Kewajiban pertama adalah senantiasa berupaya melestarikan amaliyah zikir baik jahar maupun khafi dimana dan dalam keadaan bagaimanapun, zikir tidak boleh berhenti haruslah selalu hidup dalam hati, karena dengan zikir hati manusia menjadi tenang, hidup manusia menjadi ramah, rukun dan damai, terhindar dari musibah dan mala petaka, terhindar dari kesulitan terganti kemudahan dan terhidar dari bujukan nafsu dan godaan syetan, dengan demikian maka selamatlah manusia baik di dunia maupun di akhirat kelak. Kewajiban kedua adalah mengamankan zikir yang telah ditalqinkan oleh guru mursyid TQN, kalimat thayyibah yang telah ditanam dalam dada manusia. mengapa zikir lailahaillah harus diamankan ? karena kalimat itu adalah kunci syurga ( miftahul jannah ), Abah Anom semasa hidupnya selalu menyarankan kepada murid-muridnya untuk berhati-hati dan menjaga zikir jangan sampai hilang dari kalbu setiap insan. Orang yang kosong dari zikrullah maka syetan akan menjadi teman hidupnya, kalau manusia sudah intim berteman dengan syetan maka  hidupnya akan dikendalikan olehnya, kalau manusia sudah dikendalikan syetan maka tunggu kehancuran hidupnya cepat atau lambat, syetan dan hawa nafsu selalu mengajak manusia kepada jalan kejahatan agar manusia terjerumus ke jurang neraka. karena orang yang lupa zikir kepada Allah hidupnya akan susah dan di akhirat kelak dalam keadaan gelap gulita. Maka betapa pentingnya mengamankan zikir agar terus tumbuh dan berkembang dalam jiwa dan amal. Kewajiban ketiga adalah mengamalkan zikirullah.Amal shaleh adalah buahnya zikir, zikir tidak hanya tersimpan dalam hati dan hanya diucap dengan lisan tetapi harus ditindaklanjuti dalam bentuk amalan shaliha. Abah menyaraankan berzikirlah sampai melahirkan kenikmatan yang dapat dirasakan oleh pelakunya dan oleh orang lain sekitarnya. Hendaklah manusia belajar dari binatang kupu-kupu yang memiliki keindahan-keindahan terbang dan mendarat kemapun menjadi hiasan, merangsang tumbuh-tumbuhan dan melahirkan buah manfaat bagi kepentingan orang banyak. Wallahu'alam bishawab....
  3. Menyelenggarakan pendidikan formal dan non formal = Upaya pengembangan Pondok Pesantren dan ajaran TQN-nya juga dilakukan melalui pendirian lembaga-lembaga pendidikan dibawah naungan organisasi Yayasan  Serba Bakti mulai dari pendidikan taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Secara substansial proses pendidikan di lingkungan PP. Suryalaya diarahkan pada upaya pencapaian membentuk karakter umat berakhlak sufistik, menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur dengan kekuatan zikrullah, melahirkan khalifah pemimpin masa depan yang handal dapat membimbing dan melindungi rakyatnya, arif dan bijaksana, berilmu amaliah dan beramal ilmiyah.
  4. Menyelenggarakan lembaga-lembaga sosial dan dakwah = upaya pembentukan insan kamil sebagai cita-cita ideal setiap manusia perlu dilakukan langkah-langkah strategis melalui pendekatan sosial dan dakwah dalam arti luas. Pondok Pesantren Suryalaya telah melakukan berbagai terobosan dengan berdirinya Inbah-inabah di berbagai wilayah tanah air dan luar negeri. Program inabah diarahkan pada pemulihan mental spiritual para remaja atau anak bina yang pernah terganggu dengan dunia hitam dan prilaku menyimpang, seperti narkotika, obat-obat terlarang dan prilaku asusila dan lain sebagainya. Disamping lembaga sosial inabah, juga melalui program dakwah yang secara sistemik dikembangkan melalui program Yayasan Perwakilan di seeluruh nusantara dan luar negeri. Dakwah tasawuf menjadi muatan inti dalam proses pembentukan manusia yang berakhlak sufistik, hal ini dilakukan melalui pengajian-pengajian manaqib dan majlis kajian tabaruk miftahussudur yang dilaksanakan setiap malam manaqib di Masjid Nurul Ulum Kampus IAILM Suryalaya.

Tujuan Pondok Pesantren Suryalaya juga identik dengan tujuan TQN itu sendiri antara lain :
  1. Membentuk manusia yang sempurna cageur-bageur  lahir-batin. Tujuan ini menyadarkan manusia untuk segera kembali pada asal kejadian semula yaitu kembali kepada fithrahnya sebagai makhluk beragama yang sejak sebelum dilahirkan telah mengakui Allah sebagai Rab-nya. Dengan kekuatan zikrullah manusia mampu kembali dengan cepat ke asal kejadian itu. Tentu saja tidak harus mengabaikan tugasnya sebagai makhluk sosial yang mengemban amanah khalifah fil ardh.
  2. Membentuk khairu ummah = tujuan ini mengingatkan manusia akan predikatnya sebagai manusia terbaik dan mulia di sisi Allah melebihi dari makhluk lain ciptaan Allah. Membentuk manusia khairu ummah sungguh tidaklah mudah, karena kata ummat dalam al-Qur'an Surat Ali-Imrah ayat 104 mengadung makna tidak sekedar wujud lahiriyah manusianya itu sendiri yang secara kuantitatif menjadi bilangan yang banyak (jamaah), tetapi kata ummat menujuk pada bobot atau kualitas manusia yang harus diperjuangkan melalui 4 amal. Pertama; khairu ummat harus menjadi manusia yang produktif dan berdaya guna, dalam bahasa al-Qur'an ( ukhrijat linnas ), Kedua; khairu ummat harus mampu dan sanggup menciptakan suasana baru yang positif dengan keberanian melakukan jihad kebenaran fi sabilillah dalam bahasa qur'an (ya'muruna bil ma'ruf), Ketiga; khairu ummat harus berani merubah situasi negatif menjadi positif, menjauhkan semua bentuk kejahatan dengan kekuatan tangannya, kekuatan lisannya dan kekuatan hatinya, dalam bahasa al-Qur'an ( yanhauna anil munkar ) dalam bahasa hadits ( fal yughayyirhu biyadihi au lisanihi au bi qolbihi ). Keempat; khairu ummat harus senantiasa mengimani Allah, menghadirkan Allah dalam kalbunya, kekuatan Ilahi menjadi pengawal setiap langkah dan perbuatannya. Kekuatan ini tidak akan lahir kecuali dengan mudawamati zikrillah (terus tanpa henti mengingat allah). inilah yang dibekalkan Rasulullah saw. kepada shahbatnya Sayyidina Ali kw. sebuah amalan zikir yang memngandung tiga kriteria; 1) kalimatnya singkat padat dan ringan dibaca, 2) kalimatnya paling paling afdhal/utama, 3) kalimatnya menjadi kendaraan paling cepat membawa terbang ruh manusia sampai kepada Allah swt. Kalimat itu tiada lain adalah La ilaha illallah. Sebegitu hebatnya kekuatan kalimat  ini sampai-sampai Rasulullah saw. selalu menyuruh ummatnya  agar selalu meningkatkan keimanannya dengan memperbanyak ucapan zikir La ilaha illallah. Dari sinilah secara historis asal mula lahirnya ajaran talqin zikir dalam TQN. Kekuatan iman dan kekuatan zikir menjadi power bagi kesuksesan setiap langkah perjuangan manusia demi menggapai kebahagiaan hakiki di dunia dan di akhirat.
  3. Membentuk Abidullah dan kholifatullah. dua tugas pokok manusia diciptakan Allah di muka bumi ini menjadi tujuan Pondok Pesantren Suryalaya dengan berlandas pada kekuatan ajaran tasawuf TQN. yaitu Zikrullah jahar dan khofi. Dengan kekuatan zikir manusia rajin ibadah dan ikhlas beramal. Dengan kekuatan zikir seorang pemimpin akan bersikap adil dan membimbing rakyatnya. Demikianlah seharusnya menjadi sosok pemimpin yang dicontohkan baginda Rasulullah saw. beliau seorang pemimpin agama sekaligus pempimpin negera yang penuh kharismatik karena khlaknya yang terpuji dan mulia. ( Wainnaka la'ala khuluqin 'adzim ).
  4. Menjadikan insan yang produktif dan berdayaguna. Hidup yang berkualitas adalah yang selalu membuahkan amal untuk kepentingan orang banyak bukan semata-mata mementingkan pribadi atau golongan. Hidup yang berkualitas juga tercermin dari akhlak dan budi peketinya yang mulia. Inilah manusia pilihan yang disabdakan Rasulullah saw. ( Khairunnasi ahsanuhum khuluqon ).  

Peran Pondok Pesantren Suryalaya secara garis besar meliputi empat sasaran :
  1. Membantu ummat dalam mewujudkan insan muthmainnah ( memiliki jiwa yang tenang dengan kekuatan zikrullah. Allah berfirman : Alaa bizikrillahi tathmainnul qulub = ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat Allah hatumu menjadi tenang ).
  2. Membantu mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Dengan kekuatan zikirlah ketenangan rumah, kecintaan dan kasih sayang  satu sama lain dalam lingungan rumah tangga akan lahir. rumah tangga hendaknya menjadi syurga bagi ayah-ibu dan anak-anak ( Baiti Jannati ). Membangun rumah dengan segala kemewahannya amatlah mudah, tetapi membangun keluarga untuk mengisi rumah itu sungguh luar biasa sulitnya. Orang bijak mengatakan hendaknya kita lebih dahulu membangun dan memperbaik hati sebelum membangun dan memperbaiki rumah/tempat dimana kita tinggal. 
  3. Membantu mewujudkan masyarakat yang marhamah. Penduduk suatu kampunng yang saling ramah dan kasih sayang merupakan modal utama lahirnya kerukunan hidup bermasyarakat, walaupun terdapat perbedaan suku, ras, agama, budaya dan sebagainya.
  4. Membantu mewujudkan negara yang aman, adil dan makmur ( baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur ) . Inilah negara yang menjadi harapan rakyatnya, keadilan seorang pemimpin yang senantiasa ditunggu dapat melindungi dan mensejahterakan rakyatnya, suasana negeri yang aman, adil dan makmur, tidak mencekam dan mengancam penduduknya menjadi idaman dan kebahagiaan stiap orang. tetpi sebaliknya; Allah telah memberitakan dalam al-qur'an bahwa ada suatu negeri yang dahulunya aman, sentosa, gemah ripah lohjinawi tapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah maka akhirnya berkecamuklah bencana kelaparan, rasa takut dan liar. Hal ini disebabkan karena penduduknya mengingkari Allah, lalai dari mengingat Allah, tidak mau bersyukur, maka Allah menurunkan azab sebagai peringatan dan ujian agar mereka mau berfikir dan kembali ke jalan yang benar serta mengikuti petunuk Al-Qur'an.
  5. Membantu mendewasakan ummat dalam berpola pikir, berolah rasa dan berperilaku. dalam pandangan tasawuf pola pikir, pola rasa dan pola tindak haruslah didasarkan rasa ikhlas sebagai wujud dari ajaran ihsan. nilai keihsanan seseorang tercermin pada prilaku produktif dan produktif bagi kepentingan ummat manusia (anf'u linnas) dan senantiasa berada di jalan Allah. Konklusi dari hasil kedewasaan berfikir dan merasa serta bersikap abidullah selalu sejalan dengan firmann Allah swt. disebut sebagai "Ulil Albab" yaitu orang yang senantiasa merasakan kehadiran Allah dalam dirinya, meyakini bahwa Allah selalu melihat dan mengawasi setiap laku lampahnya, membaca dan merenungkan penciptaan  langit dan bumi sebagai bukti atas keagungan-Nya, ia dan selalu berfikir positif bahwa dibalik kejadian di dunia ini, baik buruk, suka duka yang menimpa setiap manusia benar-benar mengandung hikmah yang luar biasa, tidaklah sia-sia Allah menciptakan segala sesuatu di alam dunia ini, dan nilai kedewasaan spiritual seorang hamba tercermin dalam sikap kepasrahan dan ketawakalannya kepada sang khalik dengan terus berdo'a dan bekerja tanpa putus asa mencari kerido'an Allah, memohon agar terhindar dari jalan kesesatan yang menyebabkan dirinya masuk neraka. 

Wallahu a'lam....












1 comment: